Komponen Darah Manusia dan Fungsinya

Komponen darah mausia yang utama ada dua, yaitu plasma darah dan sel darah. Setiap komponen memiliki fungsi yang unik dan luar biasa. Darah mengalir membawa oksigen dan nutrien ke seluruh sel tubuh dan mengambil sampah metabolisme dari sel-sel tersebut. Ada sekitar 5 liter darah dalam tubuh orang dewasa, sebagian besar berada di dalam arteri dan vena.

Bagaimana cara memperoleh komponen darah tersebut? Bagian-bagian darah dipisahkan dengan melakukan proses sentrifugasi. Sentrifugasi adalah proses sedimentasi campuran dengan memanfaatkan gaya sentrifugal mesin sentrifuga atau pemusing. Ketika sampel darah disentrifugasi maka akan terpisah komponen-komponennya menjadi 3 bagian:

  • plasma, cairan yang lebih jernih di bagian paling atas,
  • buffy coat, mengandung sebagian besar sel darah putih dan trombosit di bagian tengah,
  • eritrosit (sel darah merah) di bagian bawah tabung.

Perhatikan tabel komposisi darah berikut.

KomponenJumlah
Plasma darah (50%-60% dari volume darah)Air91%-92% dari plasma darah
Protein7%-8% dari plasma darah
Ion, gula, lemak, asam amino, hormon, vitamin, dan gas terlarut1%-2% dari plasma darah
Sel-sel darah (40%-50% dari volume darah)Sel darah merah4-5 juta sel/mL darah
Sel darah putih3.000-6.750 sel/mL darah
Trombosit250.000-300.000 sel/mL darah

Dalam versi lain yang lebih rinci lihat tabel berikutnya (disertakan fungsinya).

Komponen Darah Manusia dan Fungsinya

KONSTITUENFUNGSI
Plasma
AirMedium transpor; membawa panas
ElektrolitEksitabilitas membran; distribusi osmotik cairan antara CES1 dan CIS2; menyangga perubahan pH
Nutrien, zat sisa, gas, hormonDiangkut dalam darah; gas CO2 dalam darah berperan dalam keseimbangan asam-basa
Protein plasmaSecara umum menghasilkan efek osmotik yang dalam distribusi CES antara kompartemen vaskular dan interstisium; menyangga perubahan pH
AlbuminMengangkut banyak bahan; berperan paling besar dalam menentukan tekanan osmotik koloid
Globulin 
– Alfa dan betaMengangkut banyak bahan tak larut air; faktor pembekuan; molekul prekursor inaktif
– GamaAntibodi
FibrinogenPrekursor inaktif untuk jalinan fibrin pada pembekuan darah
Elemen Seluler
EritrositKomponen darah yang mengangkut O2 dan CO2 (terutama O2)
Leukosit 
NuetrofilFagosit yang menelan bakteri dan debris
EosinofilMenyerang cacing parasitik; penting dalam reaksi alergik
BasofilMengeluarkan histamin (yang penting dalam reaksi alergik), dan heparin (membantu membersihkan lemak dari darah)
MonositDalam transit menjadi makrofag jaringan
Limfosit 
– Limfosit BMenghasilkan antibodi
– Limfosit TRespons imun selular
TrombositHemostasis

[1] Cairan Ekstra Selular
[2] Cairan Intra Selular

Plasma darah

Plasma darah adalah media cairan dimana sel darah tersuspensi, mengisi sekitar 55% dari volume darah. Bagian darah ini membawa nutrisi ke sel tubuh dan juga menyiram produk limbah untuk diekskresikan oleh tubuh. Fungsi utama plasma darah adalah mengatur keseimbangan osmosis darah dalam tubuh.

Komponen terpenting dalam plasma darah adalah air, protein, dan zat pembekuan. Bersama dengan platelet (trombosit), plasma berfungsi penting dalam proses pembekuan darah, membantu memperbaiki kerusakan pembuluh darah. Plasma darah bisa disumbangkan dengan metode apheresis.

Sel-Sel Darah

Antara 40%-50% dari volume darah manusia merupakan sel-sel darah. Darah mengandung beberapa tipe sel darah yang memiliki fungsi yang berbeda-beda. Terdapat tiga macam sel darah, yaitu sel darah putih (leukosit), sel darah merah (eritrosit), dan keping darah (trombosit).

Berikut penjelasan masing-masing sel darah.

Sel Darah Merah (Eritrosit)

Eritrosit – sel darah merah – adalah komponen seluler darah terbanyak. Hemoglobin dalam sel darah merah mengikat oksigen di paru-paru dan mengangkutnya ke sel. Fungsi utama sel darah merah adalah untuk menyediakan suplai oksigen ke jaringan tubuh dan organ tubuh. Jika dibandingkan dengan sel darah putih, jumlah sel darah merah beribu kali lipat jumlahnya di dalam sistem sirkulasi.

Seperti sel darah lainnya, eritrosit diproduksi di sumsum tulang – bagian lunak di tengah tulang. Umur eritrosit adalah 120 hari dan setiap detiknya ada 3 juta yang mati.

Sel darah merah mampu mengikat oksigen dan karbon dioksida karena adanya hemoglobin. Hemoglobin merupakan suatu protein yang memiliki daya ikat kuat terhadap oksigen dan karbon dioksida.

Sel darah merah adalah komponen darah yang paling sering digunakan dalam transfusi, karena orang-orang relatif tidak toleran terhadap kekurangansel darah merah. Eritrosit ditransfusikan untuk mengganti kehilangan darah selama operasi atau persalinan, pada perawatan intensif neonatal dan untuk mengobati anemia.

Sel Darah Putih (Leukosit)

Di plasma darah yang disentrifugasi terdapat lapisan tipis, yaitu leukosit atau sel darah putih. Komponen darah ini diproduksi di sumsum tulang. Leukosit berfungsi membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi. Sel leukosit tidak berwarna, dapat bergerak secara amoeboid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Leukosit memiliki inti sel sehingga dapat bertahan hidup selama berbulan-bulan. Di dalam tubuh, leukosit bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup.

Keping Darah (Trombosit)

Trombosit adalah fragmen seluler yang terlibat dalam proses pembekuan. Fungsi utamanya adalah memastikan integritas pembuluh darah.

Jika pembuluh darah rusak, massa trombosit berada di lokasi luka dan bersama dengan agen pembekuan di plasma, mereka membentuk gumpalan yang menghentikan pendarahan. Umur trombosit adalah lima sampai 10 hari, dan karenanya harus terus-menerus diproduksi.

Trombosit membentuk kurang dari 1% volume darah (sekitar 45% adalah eritrosit dan 55% plasma, dan di bawah 1% adalah leukosit).

Komponen darah ini tidak dapat dilihat pada sampel darah yang disentrifugasi karena jumlahnya sangat sedikit. Sama seperti leukosit dan eritrosit, keping darah atau trombosit dibentuk di dalam sumsum tulang. Trombosit memiliki bentuk tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar.

2 comments
  1. Mengapa sel darah merah lebih banyak dari sel darah putih? Mengapa tidak sama, apa alasannya?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Previous Article
Jaringan epitel dan letaknya di tubuh

Epitel dan Letaknya Pada Organ Tubuh

Next Article
anatomi saluran pencernaan manusia

Saluran Pencernaan Manusia

Related Posts